Warga Resah, PLN Karimun Pastikan Listrik Aman Selama Ramadhan 1445 H, Nyatanya Padam.

 


Karimun, gamawanews.com, Disaat bulan suci ramadhan 1445 H/ 2024 M, dimana semua umat muslim melaksanakan Ibadah Puasa selama satu bulan penuh, dengan sesumbar Kamis ( 29/02 ) Manager PLN ULP Tanjung Balai Karimun  Marwan Sholeh dengan tegas mengemukakan, dirinya ( Marwan Sholeh-Red ) memastikan dan menjamin pasokan energi selama bulan suci ramadhan  1445 H di Kabupaten Karimun Provinsi Kepri aman.

Tetapi kenyataannya dilapangan, hidup matinya lampu dibawah koordinasi PLN jauh dari harapan yang dinyataan oleh sang Manager PLN ULP Tanjung Balai Karimun yang terkesan sesumbar tersebut.

Menurut salah-seorang warga Kabupaten Karimun Ndoy ketika dijumpai san diminta komentar Selasa ( 19/03 ) mengemukakan, dirinya ( Ndoy-Red ) sangat kesal dengan omongan yang dikemukakan oleh Sang Manager PLN, jangan sekali-kali menggunakan bahasa " Hiperbol " mencoba menghidupkan benda mati seolah-olah hidup seperti manusia, mesin PLN benda mati yang hanya bisa hidup disaat minyaknya terisi, belum lagi kerusakan lain yang tanpa Kita sadari, jadi jangan gegabah dan sesumbar seolah-olah PLN yang mengatur rusak dan tidaknya mesin kata Ndoy dengan kesal.

Sudah tidak saatnya lagi Kita " Membodohi " warga dengan bahasa-bahasa Lief Service, yang terkesan menyedapkan pembicaraan, kenyataannya apa, Nol Persen jelas Ndoy.

Cobalah untuk kedepannya Manager PLN UPL Karimun, beri pernyataan yang jujur dan apa adanya, bukan warga tidak tahu, kebanyakan mesin yang dimiliki PLN UPL Karimun banyak barang Bekas kiriman dari Daerah Lain dan wajib di Ovel Hool untuk minggu-minggu tertentu ujar Ndoy.

Manager PLN UPL Karimun sangat dihimbau untuk tidak memunculkan polemik ditengah kehidupan warga masyarakat Karimun, Kami sudah muak dengan bahasa yang hanya menyenangkan hati tetapi kenyataanya tidak pernah terealisasi ucap Ndoy.

Pantauan gamawanews.com dilapangan, apa yang dikatakan oleh Ndoy, disatu sisi ada benarnya, disini Manager PLN UPL Karimun agar dapat menyikapi ragam kritik dari warga secara arif dan bijak, karena masaalah penerangan ini sangat Sensitif. ( Redaksi ).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama