Karimun, Kuba, gamawanews.com,- Kades Kundur Marhalim, setelah mendengar dan melihat kenyataan dilapangan, tumbangnya pagar batu jalan Sungai Desa Kundur yang merupakan akses Fital warga dari berbagai lini Marhalim Kades Kundur disertai RT dan RW. Kadus serta Warga Setempat, segera mengambil sikap berkoordinasi dengan beberapa pihak, alhamdulilah PT.AML ( Agro Mekar Lestari ) sebagai Perusahaan Mini yang bergerak dibidang Kelapa Sawit yang secara kebetulan sebahagian usaha berada di Desa Kundur, tidak ambil diam dan segera mengambil sikap, menurunkan Exskapator dan melakukan pembelian bahan material lainnya, agar jalan Jambatan Sungai Desa Kundur tetap menjadi eksis dilalui warga untuk sementara tanpa adanya hambatan, Sementara Pemerintah Kabupaten Karimun saat ini terkesan hanya sebatas menjadi penonton dan " Macan Ompong " yang tidak mampu berbuat banyak.
Diakui oleh banyak warga Desa ketika dijumpai dan diminta tangggaan Jum'at, ( 30/05 ) secara acak dan tidak mau disebutkan namanya mengemukakan, Jalan Jambatan Sungai Desa Kundur, dibangun oleh Pemerintah Pusat, apa karena pembangunan berasal dari Pemerintah Pusat, jika terjadi musibah karena bencana alam, harus menunggu intruksi dari Pemerintah Pusat untuk memperbaikinya. kemana perginya Dana Bencana, Kemana perginya 9 Anggota DPRD Karimun Dapil Kundur kata Sumber.
Menurut Sumber, jangan hanya semangat juang membara dan berorasi untuk tumbuh, maju dan berkembangnya Karimun disaat kompaye saja, setelah terpilih, sepertinya tidak mampu untuk merealisasikan janji, malu kali Jelas Sumber.
Dimasa Kepemimpinan Dr.H.M. Aunur Rafiq, S.Sos.M.Si, sunggugpun mendanaan minim, tetapi keluhan warga terkait ragam kerusakan ditengah kehidupan warga tidak pernah dihampakan, Pemkab. Karimun tetap berada didepan demi warganya ujar Sumber.
Sekarang apa, mendekati 100 hari kepemimpinan Bupati Ing Iskandarsyah, Mulai dari masaalah IGD, Jalan Rusak Dan Ponton Pelabuhan Tanjung Batu Kundur yang bocor, semua hanya sebatas dibaca dan didengar, tanpa ada kejelasan untuk segera mengantisipasinya secara utuh, ucap Sumber.
Setiap pertemuan yang dihadiri oleh Sang Bupati Ing Iskandarsyah, selalu mengemukakan Efesiensi, meminimalisir, memangkas anggaran, sementara ADD dan DBH semua Desa Se Kabupaten Karimun saja, yang katanya dibayar melalui " Tunda Salur " sampai saat ini tidak jelas kapan entah dibayar ungkap Sumber. ( Redaksi ).
Posting Komentar