Karimun, Kundur gamawanews.com - Akibat rusaknya Lori Truk Angkut Sampah yang berkepanjangan, menjadikan satu-satunya Lori Truk sampah Bekas yang dihibahkan oleh Pemerintah Kabupaten Karimun melalui Dinas LH ( Lingkungan Hidup ) kepada Pihak Kecamatan Kundur yang kondisinya saat ini rusak parah, dan menyewa Lori Truk Sampah kepada Pihak Ketiga, dengan jam operasi yang tidak menentu, menjadikan Pusat Kota dan sekitar pemukiman masyarakat saat ini, mulai dari pagi, siang dan sore, warga dihadapkan dengan pemandangan tumpukan sampah, yang entah kapan dapat terselesaikan.
Pihak Kecamatan sepertinya dinilai tidak mampu untuk mengelola pembuangan tumpukan sampah yang merusak keindahan serta kebersihan kota Tanjung Batu Kundur, truk sewa angkut sampah yang dibayar oleh Pihak Kecamatan kurang-lebih Rp. 7 Juta sebulan, juga tetap menjadikan sampah menumpuk didepan Ruko.
Menurut beberapa warga pemilik Ruko ( Rumah Toko ) yang tidak mau disebutkan namanya Senin ( 22/04 ) kepada Awak Media ini mengemukakan, Kami setiap bulan membayar uang Retribusi sampah antara Rp. 35 Ribu sampai Rp.50 Ribu, bahkan ada yang mencapai Rp.70 Ribu sebulan, berapa banyak Ruko, Cafe, Rumah Makan dan Warung yang kesemuanya membayar Retribusi, tetapi tumpukan sampah tetap menjadi masaalah pelik untuk dipecahkan kata Warga.
Kami sangat memohon dan menghimbau kepada Bapak Bupati Karimun DR.H. Aunur Rafiq, S.Sos, MSi melalui Dinas LH, tolong direalisasikan pengadaan satu dan atau dua Unit Truk Sampah yang baru atau lori yang kondisinya minimal 80%, jangan didatangkan truk sampah yang lebih besar biaya perawatan dari pada penggunaannya, kasihan pihak Kecamatan, yang selama ini dihujat dan menjadi bahan pembicaraan masyarakat jelas warga.
Jika Sampah dari pembuangan Rumah Tangga, diangkut dalam seminggu hanya dua hari, pagi dan sore, sampai kapan pemandangan dengan suasana nyaman serta kebersihan kota Tanjung Batu dapat terujut, dan kepada para Wakil Rakyat Dapil Kundur, yang sewajarnya sudah sangat mengetahui kondisi dilapangan, tentang buruknya pelayanan kebersihan di Pulau Kundur, janganlah berpura-pura tidak mengetahuinya ujar Warga kesal.
Ditempat terpisah beberapa ASN dan Honor Pemda, yang juga tidak mau disebutkan identitasnya, saat dijumpai dan diminta komentarnya menyatakan, Kita akui, saat ini masaalah sampah sudah dikelola oleh Pihak Kecamatan, dengan pos dana APBD tahunan sebesar hampir kurang-lebih Rp.200 Jutaan, kesemua dana tersebut digunakan untuk membayar honor bagian kebersihan yang berjumlah hampir 56 Orang, disana dana perawatan, dana pembelian minyak kendaraan Truk Lori, apakah kira-kira cukup ucap Sumber.
Belum lagi Lori Truk Angkut sampah yang hanya 1 Unit jumlahnya, dengan kondisi 30%, jelas dana hanya dihabiskan untuk perawatan kendaraan saja, sekarang Kecamatan " Angkat Tangan " truk lori sudah menjadi barang rongsokan yang hanya menjadi pajangan dan tontonan saja, sampai kapan Pihak Kecamatan akan menyewa Lori Truk Sampah kepada Pihak Ketiga, belum lagi dana Retribusi Sampah yang wajib disetor kedalam Kas Daerah berdasarkan Perda untuk per bulannya Kurang-lebih Rp. 7 Jutaan, sementara pelayanan 0 %, ungkap Sumber apa adanya.
Pantauan Media ini dilapangan, masaalah tumpukan sampah di Tanjung Batu Kundur saat ini cukup serius untuk dibahas, dan wajib dicari solusinya, kepada para pengambil kebijakan sesuai Tupoksi, dihimbau dapat mendengarkan keluhan warga, karena saat ini bau busuk dari tumpukan sampah yang tidak diangkat berserakan disetiap sudut persimpangan kota. ( Redaksi ).
Posting Komentar