Sungguhpun Pasar Sawang Dibuka Minggu Sekali, Aktifitas Jual Beli Tetap Kembali Kosong.
Karimun, Kuba gamawanews.com, Setelah dilakukan pertemuan beberapa kali antara Pihak Uspika Kecamatan Kuba ( Kundur Barat ) dan Pihak Kelurahan beserta Perusda bersama para pedagang, bahkan sempat mengambil solusi agar Pasar Sawang hanya diaktifkan, untuk jual beli setiap satu minggu sekali, tetapi kesepakatan tersebut hanya bertahan beberapa minggu saja, buktinya saat ini aktifitas jual beli di Pasar Sawang kembali kosong tanpa ada pedagang yang berjualan di lapak yang telah disediakan.
Menurut Rudi salah-seorang Pedagang Ikan Segar, yang saat ini kembali membuka lapak jualan dipinggiran jalan besar Sawang ketika dijumpai dan diminta tanggapannya terkait tidak adanya lagi aktifitas jual-beli di Pasar Sawang di setiap hari minggu hasil, kesepakatan bersama antara Uspika, Pihak Kelurahan dan Perusda bersama para Pedagang tempatan Minggu ( 01/10 ) mengemukakan, dirinya secara pribadi selaku Pedagang ikan tetap komit dengan kesepakatan yang telah dibuat, hanya saja disaat dirinya masuk ke Pasar Sawang untuk berjualan pada setiap hari minggu, pedagang lain tidak ada yang terlihat berjualan, hanya dirinya dengan dua dan tiga pedagang saja yang membuka lapak, sementara para pembeli dan atau pengunjung pasar satu orangpun tidak ada terlihat, dari pada barang dagangan tidak laku, lebih baik kembali berjualan di tempat asal, dipinggiran jalan Besar Sawang kata Rudi warga Pantai Sawang.
Sepertinya kesepakatan mengaktifkan kembali Pasar Sawang untuk berjualan satu minggu sekali oleh Pihak Uspika, Kelurahan dan Perusda tidak disertai dengan sosialisasi rutin dengan para pedagang, hanya sebatas rapat tercapai solusi dan pulang, jujur Kita selaku pedagang cukup prihatin, bangunan kokoh Pasar Sawang dan terletak di tempat strategis di Pinggir Jalan menuju Pantai Sawang bisa sepi penjual, jelas Rudi.
Ditempat terpisah Ketua Karang Taruna Pusaka Kelurahan Sawang sekaligus Bacaleg Golkar No Urut 2 Kabupaten Karimun Mardani didalam komentarnya menjelaskan, alangkah lebih baik, pasar sawang dialih pungsi saja, bisa dijadikan Cafe dengan penjualan dimalam hari, atau mungkin Pasar sekaligus sebagai halte tempat perhentian akhir Oplet dari Tanjung Batu menuju Sawan Kuba, dan perhentian akhir dari Pelabuhan Tg.Maqom Selat Belia menuju Sawang, sebelum meneruskan perjalanan ke Tg. Batu seperti usulan yang pernah dikemukakan oleh Pihak Dinas Perhubungan Darat ujar Dani panggilan akrab Kelua Karang Taruna Pusaka.
Lurah Sawang Kecamatan Kuba Azman didalam tanggapannya menyatakan, sebagai Lurah yang dinilai baru menjabat, dirinya ( Azman-Red ) akan segera berkoordinasi dengan Pihak Kecamatan dan Perusda terkait keberadaan Pasar Sawang yang terkesan aneh, bangunan kokoh, letak strategis, tetapi sepi pedagang, ini merupakan PR bagi Kita semua untuk segera menyikapinya ucap Azman.
Pantauan gamawanews.com dilapangan, sepertinya Pihak Kecamatan dan Kelurahan serta Perusda, dihimbau untuk lebih pro aktif dan bersikap tegas didalam upaya agar Pasar Sawang dapat kembali berfungsi sebagai tempat jual-beli bagi warga, berdayakan Pol PP terkait keberadaan pondok jualan yang dibuat seadanya dan merusak pemandangan keindahan kota, semoga Pihak Uspika punya nyali untuk mengambil sikap, sehingga keberadaan Pasar Sawang yang pernah dikunjungi oleh Wabup Kabupaten Karimun H.Anwar Hasyim dan melihat langsung kosongnya pasar tanpa aktifitas beberapa waktu yang lalu dapat kembali difungsikan, kenyataan membuktikan, cukup disayangkan, Pasar yang dibangun dengan megah dan telah menghabiskan dana ratusan juta rupiah dari APBD tidak ditempati dan dipergunakan, Kita tidak ingin keberadaan Pasar Sawang menjadi Proyek Mubazir, yang notabene, awalnya merupakan permintaan warga dan pedagang sendiri, agar berdirinya pasar di Pusat Kota Sawang. ( Iwan ).
Posting Komentar