Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Disejalankan Dengan Mengenang Perjuangan BP3KR Di Desa Sungai Ungar Berlangsung Hikmad.

 


Karimun, Kundur, Sungai Ungar gamawanews.com Dengan dihadiri oleh H. Huzrin Hood, H. Nurdin Basirun dan Rombongan, Camat Kundur, KUA, Sekcam beserta Tokoh Masyarakat, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tahun 1447 H/ 2025 M dengan Thema " Meneladani Akhlak, Rasululah SAW Di Era Milineal Sebagai Pribadi Dan Pemimpin Yang Unggul " Selasa dan Rabu Malam ( 30/09 ) serta ( 01/10 ) bertempat di Gedung Seni Dan Budaya Desa Sungai Ungar, berlangsung dengan cukup hidmat.

Menurut Kades Sungai Ungar H. Mukhlis, dalam sedikit kata sambutan dihadapan para tamu dan undangan yang hadir mengemukakan, Maulid Nabi Muhammad SAW, merupakan Peringatan bukan hanya sekadar seremonial, melainkan juga ruang refleksi atas keteladanan Nabi dalam membangun peradaban yang penuh kasih sayang, keadilan, dan kemanusiaan kata Kades.

Tradisi memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW bermula sejak era Dinasti Fatimiyah di Mesir pada abad ke-10. Pada masa itu, Maulid diperingati dengan doa bersama, pembacaan puji-pujian, serta pembagian makanan kepada masyarakat. Di masa Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, momentum maulid digunakan sebagai penguat semangat perjuangan. Peringatan Maulid Nabi menjadi resmi oleh Sultan Ottoman Murad III sekitar tahun 1588. Seiring perkembangan Islam, perayaan ini meluas ke berbagai negara dengan tradisi yang beragam, termasuk di Indonesia jelas Muklis.

Ditempat yang sama H. Huzrin Hood selaku Tokoh Masyarakat Kepri menjelaskan Di Nusantara, Maulid telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat sejak berabad-abad yang lalu, bagi umat Islam, Maulid bukan sekadar mengenang kelahiran Nabi, melainkan kesempatan untuk meneladani akhlaknya. Rasulullah dikenal dengan sifat amanah, siddiq, fathanah, dan tabligh yang menjadi fondasi etika universal. Melalui Maulid, masyarakat diajak untuk menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai pedoman hidup, baik dalam keluarga, pendidikan, maupun kehidupan sosial ujar Huzrin Hood.

Hal yang sama juga dikatakan oleh Mantan Bupati Karimun sekaligus Mantan Gubernur Kepri di eranya H. Nurdin Basirun menurut di era digital seperti 2025, Maulid juga dapat dimaknai sebagai momentum untuk menghadirkan ajaran Nabi dalam konteks kekinian. Misalnya, melalui pemanfaatan teknologi untuk dakwah, memperkuat literasi Islam di ruang digital, serta mengedepankan narasi keislaman yang damai dan moderat di tengah tantangan intoleransi global ucap H. Nurdin Basirun.

Maulid Nabi Muhammad SAW 2025 menjadi refleksi mendalam bahwa keteladanan Rasulullah tidak lekang oleh zaman. Dengan merawat tradisi, baik di Indonesia maupun dunia, peringatan ini tetap relevan untuk memperkuat iman sekaligus mempererat persaudaraan ungkap Nurdin panggilan akrab sang Mantan Bupati Karimun dan Gubernur Kepri tersebut.

Pantauan gamawanews.com dilapangan, disamping melakukan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan Mengenang Perjuangan BP3KR, kegiatan juga disertai dengan pembagian hadiah lomba qasidahan modern Desa Sungai Ungar. ( Redaksi ).

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama