Karimun, Kundur gamawanews.com Terhitung sejak hari Sabtu siang ( 11/10 ) stok BBM dalam bentuk Pertalite di banyak Kios BBM yang berada di Pulau Kundur dengan harga Rp.11 Ribu Per Liter, sudah mulai kehabisan stok dan menutup usahanya, sampai saat ini belum terlihat adanya tanda-tanda keberadaan BBM akan kembali normal seperti biasa.
Simpang siur informasi yang beredar dilapangan, beragam issu bermunculan, ada warga yang mengemukakan keberadaan BBM masih dalam perjalanan dari Bintan menuju Pulau Kundur karena cuaca yang ekstrim, sehingga wajar jika kedatangan BBM ke Agen di Pulau Kundur terlambat,
Ada persi lain yang menyatakan, BBM sudah sampai ke Agen, tetapi belum dapat diedarkan ke kios-kios pengecer karena menunggu surat tertentu yang belum dikeluarkan oleh Pemkab. Karimun.
Sementara informasi terbaru yang sudah mulai beredar ditengah kehidupan warga saat ini, belum disalurkannya BBM dalam bentuk Pertalite kepada kios-kios pengecer, karena adanya aturan dari Penerintah Pusat melalui BPH Migas, bahwa BBM dalam bentuk Pertalite hanya diperbolehkan dijual melalui SPBU, dan tidak diperbolehkan menjualnya ke kios-kios pengecer,
Beberapa warga yang dijumpai dan diminta tanggapannya Rabu ( 15/10 ) oleh Awak Media menyatakan, jika memang adanya arahan dan petunjuk dari Pemerintah Pusat melalui BPH Migas melalui Agen untuk tidak lagi memperjual-belikan BBM dalam bentuk Pertalite kepada para pengelola kios eceran, jelas ini akan memunculkan permasalahan baru, disini Pemerintah Daerah Kabupaten Karimun dan DPRD harus segera berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat, mengingat di Pulau Kundur hanya ada satu SPBU yang letaknya di Kecamatan Kundur Utara, apa mampu satu SPBU melayani ribuan warga pulau Kundur kata warga.
Kehadiran dua Agen BBM yaitu PT. Kundur Mas dan PT. Tanjung Berlian Energi selaku Agen saat di Pulau Kundur tidak mampu berbuat banyak. tempat penjualan jenis BBM bersupsidi hanya diperbolehkan pengisiannya di SPBU, sementara di Pulau Kundur SPBU satu-satunya hanya berada di Kecamatan Kuta ( Kundur Utara ) dibawah koordinasi PT. Tanjung Berlian Energi jelas Sumber.
Penjualan BBM dibanyak Kios saat ini dan sempat tutup dalam beberapa hari terakhir, dikarenakan BBM Subsidi dalam bentuk Pertalite dengan harga Rp.11 Ribu Per Liter sudah tidak lagi diperjual-belikan melalui kios-kios eceran, kecuali melalui SPBU dan sekarang yang diperjual-belikan oleh para Kios Pengecer adalah BBM dalam bentuk Pertamax yang tidak lagi disubsidi oleh Pemerintah dengan harga Rp.15 Ribu Per Liter ujar Sumber.
Semakin melonjaknya harga BBM dalam bentuk Pertamax dan tidak lagi mendapat Subsidi dari Pemerintah karena BBM dalam bentuk Pertalite hanya boleh diperjual-belikan di SPBU menjadikan banyak warga yang sudah mulai mengeluh ucap Sumber.
Disini Kami selaku masyarakat sangat menghimbau kepada Bapak Bupati Kabupaten Karimun dan Para Anggota DPPD Dapil Kundur beserta Anggota DPRD Provinsi Kepri untuk segera menyikapi keluhan warga dan berkoordinasi bersama Pemerintah Pusat agar Penjualan BBM Bersubsidi dalam bentuk Pertalite dengan harga terjangkau, dapat kembali diperjualkan di Kios-Kios Eceran ungkap Sumber. ( Redaksi ).
Posting Komentar