![]() |
| Wisata Budaya Sumur Kendi Kampung Teluk Salak Desa Gemuruh, Kurang Dapat Perhatian, Pemda Diminta Ambil Sikap. |
Karimun, Kundur Keberadaan Sumur Kendi dan atau Tempayan yang terletak dan berlokasi di Kampung Teluk Salak Desa Gemuruh Kabupaten Karimun Provinsi Kepri, yang sampai saat ini menyimpan banyak misteri bagi warga Dess Tempatan, sangat disayangkan, kondisinya terbiarkan, rusak tanpa adanya sentuhan untuk dapat segera diperbaiki.
Pantauan salah-seorang Wartawan yang sedikit mengetahui tentang sejarah Sumur Kendi Linda disaat mendampingi kunjungan Kunker dan Wisata Budaya bersama Kajari Karimun bersama rombongan Jum'at ( 23/02 ) melihat langsung kondisi yang sangat memprihatinkan dari sumur kendi Wisata Budaya terbiarkan, dengan suasana semen lokasi sumur yang cukup rusak di banyak sudut, sementara saat ini bagi warga setempat, hanya dijadikan untuk tempat mengambil air untuk mandi dan minum, dengan kondisi air yang tidak pernah mengering, padahal tampa se-pengetahuan warga, misteri yang terkandung dari keberadaan Sumur Kendi, mampu menjadikan Perkampungan Dusun Teluk Salak sebagai tempat kunjungan wisata. Kata Linda.
Kejadian keberadaan Sumur Kendi bermula, pada kurang lebih 100 tahun yang lalu, dari pengakuan beberapa Sumber, Sumur Kendi seperti wansit, dimana pada saat itu, di sekitar perkampungan Teluk Salak hidup sepasang suami istri di sekitar Pantai Teluk Salak.Beliau seorang terikat yang senantiasa berzikir semasa hidupnya, sang Suami membangun pondok tempat tinggal yang terbuat dari kayu jelas Linda
Pada suatu malam sang suami bermimpi didatangi tujuh putri dan didalam mimpi sang putri sempat berbicara dengan sang bapak, bahwa Kami para putri disaat sebelum subuh akan datang dan bertemu dengan Bapak, tetapi dengan catatan, pertemuan dilakukan seorang diri, tampa mambawa siapapun termasuk sang Istri, komentar dari salah-seorang Putri ujar Linda.
Disaat terjaga dari tidurnya, Sang Bapak itupun tersadar dan tidak lagi bisa memejamkan mata, sambil menunggu hingga sampai subuh tiba teringat kembali akan mimpinya sambil berzikir, seterusnya sebelum subuh Sang Bapak turun ketanah, disaat hendak turun ke tanah Sang Istri terbangun dan mengikuti Sang Bapak dari belakang, tampa sepengetahuan sang Suami, disaat hendak menyentuh tanah, disekitar Bukit Teluk Salak terdengar bunyi gemuruh menggelegar ucap Linda.
Disaat itu ke Enam putri yang turun ke Bukit Teluk Salak secara spontan pergi kelaut meninggalkan Sang Bapak, sedangkan satu putri yang bungsu berhenti didepan rumah bapak itu, suasana ini jelas membuat si bapak dan istrinya terkejut, seketika sang putri bungsu berubah menjadi kendi dan langsung tertanam separuh badan ketanah disertai dengan isian air, sambil terheran-heran waktu subuh pun sampai. Kemudian sang bapak bersama istrinya mengambil air wudhu untuk seterusnya melaksanakan sholat subuh ungkap Linda.
Pada keesokkan malamnya Sang Bapak bermimpi lagi kedatangan seorang putri sambil mengatakan, dia putri bungsu dan Sang Putri menjelaskan didalam mimpi sang Bapak, beri dan ambillah air yang ada didalam kendi kepada warga masyarakat yang membutuhkan, kerena air didalam Kendi merupakan sumber kehidupan dan selama air didalam kendi diambil airnya akan tetap terisi kembali kata Linda.
Dengan mukjizat yang telah diberikan oleh Allah, Swt, seiring dengan semakin bertambahnya masyarakat yang tinggal di sana dan sampai saat ini, sangat banyak warga yang berada disekitar sumur kendi mengambil air, bahkan banyak juga warga dari berbagai tempat yang datang hanya untuk mandi dan minum air kendi yang sangat jernih dan tawar sungguhpun cukup berada dekat dengan pantai dan atau laut jelas Linda.
inilah asal cerita Kendi atau Tempayan yang terletak dan berlokasi di Teluk Salak yang diceritan oleh salah seorang kakek yang kini sudah wafat, sementara makam kakek pemilik Sumur Kendi saat ini berada dikaki Bukit Teluk Salak ditengah hutan ujar Linda.
Dihimbau Kepada Pemerintah Kabupaten Karimun melalui Dinas Pariwisata, untuk turun kelapangan guna membenahinya, karena merupakan Asset Wisata Budaya. ( Iwan )



Posting Komentar