Karimun, Moro gamawanews.com, Setelah tiga hari dilakukan pencarian, oleh tim SAR gabungan, akhirnya berhasil menemukan korban terakhir kapal KLM Green 6 GT 98 yang tenggelam di perairan Terumbu Stail, Kecamatan Moro, Kabupaten Karimun, pada Sabtu ( 25/10/2025 ).
Korban bernama Andika Franata Panjaitan (18), warga Jalan Pendidikan Layang, Desa Sawang Laut, Kecamatan Kundur Barat, ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Senin ( 27/10 ) sekitar jam 12.50 WIB di titik koordinat 0° 50.064’ N – 103° 38.257’ E, oleh dua penyelam tradisional setempat yang tergabung dalam tim SAR bentukan Pos SAR Tanjungbalai Karimun (TBK).
Berdasarkan laporan Pos SAR TBK, pencarian hari ketiga dimulai sejak jam 07.50 WIB dengan area pencarian seluas 10 mil laut (NM). Tim SAR gabungan terdiri dari Pos AL Moro, Polair TBK, Polsek Moro, KM Melci 88, dan masyarakat nelayan setempat.
Sekitar pukul 12.30 WIB, dua penyelam lokal melakukan penyelaman di sekitar bangkai kapal KLM Green 6 yang tenggelam akibat menabrak terumbu karang. Dua puluh menit kemudian, tepatnya jam 12.50 WIB, korban berhasil ditemukan di dalam badan kapal dan segera dievakuasi ke RSUD HM. Sani, Tanjungbalai Karimun, untuk proses pemeriksaan dan penyerahan kepada keluarga.
Kapal KLM Green 6 dilaporkan tenggelam pada Sabtu ( 25/10 ) sekitar jam 09.30 WIB, di perairan Terumbu Stail, setelah mengalami kebocoran akibat menabrak karang di tengah cuaca buruk dan ombak tinggi.
Andika Franata Panjaitan (18)
Kondisi Cuaca dan Operasi SAR
Cuaca saat pencarian dilaporkan hujan, dengan tinggi gelombang 1,25–2,5 meter dan arah angin dari utara berkecepatan 2–6 knot. Meski demikian, operasi pencarian berjalan lancar tanpa hambatan berarti.
Setelah seluruh korban ditemukan, Operasi SAR resmi dinyatakan selesai dan diusulkan untuk ditutup. Jenazah korban rencananya akan dimakamkan Senin malam pukul 19.30 WIB di TPU Layang, Jalan Pendidikan, Desa Sawang, Kecamatan Kundur Barat.
Sebelumnya, kapal KLM Green 6 yang bermuatan sekitar 3.900 sak semen (195 ton), berangkat dari Pelabuhan Kabil, Batam, menuju Desa Alai, Kecamatan Tanjung Batu, pada Jumat ( 24/10 ). Kapal sempat berlindung di perairan Pulau Belukar karena cuaca buruk, namun saat melanjutkan perjalanan dini hari, kapal menabrak terumbu karang di sekitar Pulau Moro dan tenggelam beberapa jam kemudian.
Pihak Basarnas Tanjungbalai Karimun mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama semua unsur yang terlibat dalam pencarian, termasuk masyarakat dan nelayan lokal yang turut membantu hingga korban ditemukan. ( Redaksi ).



Posting Komentar