Selat Panjang, gamawanews.com Bagi warga Kota Sagu Kabupaten Kepulauan Meranti, keberadaan Armada Laut Andalan, yang biasa disebut Kempang, merupakan transportasi laut andalan yang tidak akan pernah tergantikan, dengan kekokohan rakitan kapal, yang mampu membawa penumpang juga berkemampuan membawa puluhan kendaraan roda dua, tetap menjadi primadona warga masyarakat di setiap Desa, Kelurahan dan Kecamatan di setiap Pesisir kota sagu.
Menurut beberapa warga para pengguna jasa kempang ketika dijumpai dan diminta tanggapan Minggu ( 17/08 ) secara acak mengemukakan, bagi Kami masyarakat Selat Panjang yang tinggal di Desa dan Kecamatan yang terpisah dari Pusat Kota Kabupaten Kepulauan Meranti, Kempang merupakan Armada laut tradisional dan dapat dikatakan seperti Kapal Roro yang menghubungkan satu desa dengan desa lain kata warga.
Hampir puluhan tahun keberadaan kempang, mempu memperpentek jalur transportasi dari ragam kepentingan masyarakar di banyak Desa, bahkan menuju ke Pusat Ibukota Kabupaten jelas Warga.
Kehadiran Kempang yang beroperasi selama 24 jam penuh, perlu mendapat perharian serius dari Pemerintah Kabupaten dan KSOP Kepulauan Meranti, dalam hal tingkat keselamatan penumpang pengguna jasa Kempang ujar Sumber.
Selama ini, hampir semua Kempang di Kabupaten Kepulauan Meranti disinyalir masih ada yang tidak memiliki Pas Kecil dan tidak dibekali Lafe Jaket dan atau Pelampung Keselamatan bagi para pengguna jasa, dan ini merupakan hal kecil yang beresiko tinggi jika terabaikan ucap Sember.
Penggadaan Lafe Jacet merupakan kelengkapan penting yang tidak bisa diabaikan, apakah Pemkab. Kepulauan Meranti mengambil retribusi Bulanan untuk Kempang, jika ada, apa kontribusi Pemkab. Kepulauan Meranti dalam meminimalisir tingkat laka Laut jika naas terjadi, begitu juga kepada Pihak KSOP Kepulauan Meranti disetiap Kecamatan, agar segera dapat membuat program kerja bantuan Lafe Jacet sebagai prasarana penopang yang wajib dimiliki dan Stanbay di setiap Kempang ungkap Sumber ( Redaksi ).
Posting Komentar