Karimun, gamawanews.com Bersamaan dengan penyerahan dukungan berbagi kepada sesama Oleh Hamba Allah yang disalurkan melalui Gamawa Peduli kepada saudara Kita Hairil Jum'at ( 20/09 ) sebesar Rp.1.050,000,- beserta Paket Sembako Lengkap, bertempat di RSUD Muhammad Sani Karimun, menimbulkan sedikit permasalahan yang tidak menyenangkan, dimana disaat bersamaan Pihak Manajemen RSUD Muhammad Sani, memaksa Pasien Saudara Hairil sungguhpun warga dari Luar Kabupaten Karimun dari Keluarga yang Tidak Mampu, untuk membayar biaya perobatan selama berada di RSUD Muhammad Sani, jika ingin keluar dari RSUD, walaupun disaat itu Pihak Keluarga Hairil sedang mengurus proses SKTM ( Surat Keterangan Tidak Mampu ).
Menurut Ketua DPD Gamawa Kepri Denni Subairi ketika dihubungi melalui Via Ponsel oleh Awak Media ini mengemukakan, sangat miris, sedih dan kecewa terhadap layanan yang diberikan oleh RSUD Plat Merah Kabupaten Karimun tersebut kata Deni panggilan akrab sang Ketua DPD Gamawa Kepri.
Dimana semua warga Karimun cukup memahami, berdirinya RSUD Muhammad Sani oleh para pendahulu, supaya keberadaan RSUD agar lebih mengedepankan sisi sosial dan kemasyarakatan, bukan hanya semata-mata unsur bisnis belaka, jika seperti ini cara pelayanannya RSUD. Muhammad Sani, wajar jika didalam beberapa tahun terakhir ini, banyak warga masyarakat yang berkemampuan ekonomi terbatas macam takut, minder dan was-was jika ingin berobat ke RSUD Muhammad Sani yang berada dibawah koordinasi Plat Merah tersebut, karena sudah mulai menghilangkan niat tulus dari para pendiri awal RSUD untuk lebih mengedepankan sosial dan kemasyarakatan jelas Denni Kesal.
Sewajarnya siapapun pasien RSUD cukup memahami dan mengetahui akan resiko berobat di RSUD, suka tidak suka akan dikenakan biaya, seharusnya Pihak Manajemen RSUD sudah cukup memahami hal tersebut, terkait pemilahan pasien dari keluarga yang berkemampuan ekonomi lebih dan Pasien dari Keluarga Miskin, jangan se-enaknya saja disama-ratakan ujar Denni.
Apa keberadaan RSUD Muhammad Sani yang membawa nama besar Almarhum dan Tokoh serta Pemimpin Karimun dan Kepri terdahulu, apa RSUD hanya diperuntukkan bagi pasien dari keluarga yang mampu saja, dan tertutup untuk keluarga yang tidak mampu ucap Denni balik bertanya.
Kepada Bapak Bupati Kabupaten Karimun, yang saat ini masih menjabat dan kepada para Wakil Rakyat Kabupaten Karimun yang diamanahkan oleh warga masyarakat luas, agar segera menyikapi permasalahan ini secara arif dan bijak, jangan sampai Nama RSUD Muhammad Sani rusak dimata warga Kabupaten tetangga, dengan harapan untuk kedepannya keberadaan RSUD Muhammad Sani benar-benar menjadi contoh sebagai RSUD Kebanggaan bagi Warga Negeri Berazam Karimun khususnya dan Kepri umumnya dan bukan hanya sebatas theorie saja dan prakteknya masyarakat miskin yang berobat menjadi semakin lebih menderita. ( Redaksi )
Posting Komentar